Sabtu, Maret 07, 2009

YA THAALIAN JABALAN

Minggu ini, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang telah memulai perkuliahan semester genap 2008-2009.

Biasanya, pada awal perkuliahan saya menggambar sebuah gunung di papan,
atau menunujuk bukit "putri tidur" yang kebetulan terlihat dari ruang kelas. (Suatu anugerah mengajar di daerah perbukitan seperti ini)

Sejurus kemudian saya bertanya kepada mahasiswa saya "Kira-kira, apakah semua orang ingin mencapai puncak?" tanya saya sambil menunjuk arah puncak gunung.

Serentak mereka menjawab "Ingin Pak!"

"Terus, kira-kira energi yang dibutuhkan oleh tiap orang untuk mencapai puncak sama?" tanya saya melanjutkan

Di sini mahasiswa saya ragu-ragu menjawab

"Apakah posisi tiap orang sama?" lanjut saya sedikit mengarahkan

Beberapa mahasiswa mulai menjawab "Tidak"

Ya, benar! posisi tiap orang berbeda. Ada yang sekarang berada di kaki bukit, ada yang di lereng bukit, ada juga yang sudah dekat dengan puncak bukit, Bahlan ada pula yang sama sekali jauh dari bukit

"Kira-kira energi yang mereka butuhkan untuk mencapai puncak sama?" tanya saya lagi

"Tidaaak!" kali ini jawaban mereka kompak

"Nah, demikian pula posisi kalian di sini (Sebagai mahasiswa Kimia pada umumnya dan khususnya dalam mengikuti perkuliahan yang sedang berlangsung).
Kalian sendiri yang mengetahui posisi kalian sendiri dan tentunya kalian sendiri yang bisa mengukur seberapa besar energi yang kalian butuhkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan yang saya gambarkan sebagai "Puncak Bukit".

Tingginya bukit, jalan yang terjal dan berkelok, batu-batu dan kerikil tajam, dan hewan-hewan kecil berpotensi mengganggu perjalanan
Pemandangan yang indah nyanyaian burung yang merdu, angin sepoi yang bertiup lembut serta segarnya mata air bisa saja membuat kita terlena

Namun, kita harus tetap berjalan, setapak demi setapak, belokan demi belokan bahkan tak jarang kita harus membuka jalan baru ataupun membelah jurang dan lembah yang dipenuhi lintah
Bukan, malah diam memandang indahnya puncak bukit dari kejauhan
ataupun berdiri ketakutan membayangkan jalan yang harus ditempuh tanpa melangkah sejengkal pun

Itu kalau kita ingin "Menggapai Puncak" wahai Para pendaki Gunung (THAALI'AN JABALAN)

Tidak ada komentar: