Senin, Desember 29, 2008

SELAMAT TAHUN BARU

Detak putaran waktu berjalan
menggeser cita, cinta dan juga harapan

Tetesan asa menjelma menjadi titian fakta yang lahir terbekukan kemudian tercairkan

Sebuah sampul mungkin tetap sama, tak ada perbedaan
namun, apakah lembaran di dalamnya juga demikian?????

Kini, ujung pena telah sampai di penghujung halaman
mari kita buka lembaran ke 1430 seraya menengadahkan tangan :

ALLAHUMMAJ'AL AWALA HADZIHISSANATI SHALAHAN
WA AUSATHAHA FALAHAN
WA AKHIRAHA NAJATAN

Selamat tahun baru, semoga kita diberi nikmat berupa panjang umur, rizqi yang barakah dan ketetapan iman
juga selalu dilindingi dari tipu daya syetan

Kamis, Oktober 30, 2008

TAQWA = SALING MEMAAFKAN

Ternyata tidak hanya awal bulan Ramadlan saja yang penuh dengan rahmah dan berkah. Pada awal bulan Syawal para provider telephon selluler mendapat limpahan berkah dengan banyaknya SMS yang beterbangan dengan membawa ucapan selamat hari raya 'idul fitri yang hampir selalu dirangkai dengan pesan MAAF.
Ucapan selamat tentunya ditujukan kepada orang atau seseorang yang memperoleh atau berhasil menggapai sesuatu. Orang yang berhak mendapat ucapan 'idul fitri adalah orang yang berhasil bukan hanya melewati tapi mengisi dan memaksimalkan kesempatan bertemu dengan bulan suci Ramadlan sehingga bisa dikatakan ia kembali ke fitrahnya. Maka orang tersebut mendapat keberuntungan dan berhak mendapat ucapan Minal 'aidin wal faizin.
Lalu apa hubungannya dengan SMS minta MAAF???
Selama bulan Ramadlan yang penuh dengan maghfirah kita mengalami sederatan treatment untuk membersihkan badan kita, lisan kita, fikiran kita dan juga (tazkiyyatul badani, tazkiyyatul lisani, tazkiyyatul fikri watazkiyyatulqalbi). Kemudian, disambung dengan keikhlasan kita mengeluarkan zakat fitrah untuk membersihkan asal kejadian kita. Sehingga bisa dikatakan kita kembali kefitrah kita yaitu suci. Namun, untuk urusan hablum minannas masih ada urusan-urusan yang harus kita selesaikan dan kita mintakan keikhlasan pada orang, tetangga, saudara ataupun yang lain. Sehingga kita benar-benar bersih dan termasuk golongan oang-orang yang bertaqwa.
Dalam AlQur an Surah Ali 'Imran ayat 133 dan 134 disebutkan bahwa salah satu ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah meMAAFkan sesama manusia ('afina 'aninnaas)
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan".

PUASA : IDUL FITRI = TAQWA : BAJU BARU???

Tidak terasa sudah 1 bulan kita meninggalkan bulan Puasa (Ramadlan). tapi apakah kita benar-benar merasakan perubahan pada diri kita???

Setidaknya kita memakai baju baru,he2.

Baju
yang kita maksud di sini bukan baju dalam arti sebenarnya, tetapi baju dalam arti TAQWA, sesuai dengan esensi dari ibadah puasa itu sendiri yaitu La'allakum tattaquun.

Laisal 'idu liman labitsal jadiid, walakinnal 'idu liman Tha'atuhu taziid.

Kamis, September 25, 2008

ALLAH MERAHASIAKAN

ALLAH merahasiakan umur kita agar kita senantiasa ingat mati dan takut kepadaNya

ALLAH merahasiakan rezeki kita agar kita senantiasa berikhtiar dan bertawakal kepadaNya

ALLAH merahasiakan jodoh kita agar kita tidak pilih-pilih dalam bergaul dengan makhluk-makhlukNya

.. sebagaimana ..

ALLAH merahasiakan Lailatul Qadr di antara malam-malamNya yang lain agar kita tidak pilih-pilih kapan kita beribadah kepadaNya

Rabu, September 24, 2008

ArRAHMAAN ArRAHIIM

Pada bulan Ramadlan ini kita berusaha untuk sedikiiiit meniru sifat-sifat ALLAH (dalam hal ini sifat RAHMAAN dan RAHIIM). Dengan berpuasa kita bisa merasakan nikmat Allah yaitu rasa lapar dan dahaga (yang secara umum kita malah menganggapnya sebuah penderitaan. Coba kita bayangkan kalau kita tidak memiliki rasa lapar ataupun haus, tentunya akan kurus kita, he2.). Dengan merasakan lapar dan haus kita bisa merasakan pula penderitaan saudara-saudara kita yang tidak seberuntung kita bisa makan enak dan seenaknya setiap hari (heran juga kadang kita seenaknya menyisakan makanan, padahal di belahan dunia yang lain atau bahkan di balik tembok kita banyak yang kekurangan makanan hingga melambungkan nama 'nasi aking' sebagai artis baru seiring meredupnya popularitas dan keberadaan 'minyak tanah'). Dengan sedikit 'menderita' lapar dan haus (berpuasa) kita berusaha sedikiiit meniru sifat rahmaan dan rahiim. sifat rahmaan dan rahiim yang kita miliki tentunya jauuuuuh lebih kecil bila dibandingkan sifat RAHMAAN dan RAHIIM yang dimiliki ALLAH (besarnya sifat RAHMAAN dan RAHIIM ALLAH tidak bisa dilukiskan hanya dengan sekedar cetak tebal ataupun font size sebesar apapun tetapi dituliskan dengan sighat muballaghah (persangatan) ArRAHMAAN dan ArRAHIIM yang biasa kita terjemahkan MAHA RAHMAAN dan MAHA RAHIIM). Sifat ArRAHMAAN ALLAH begitu melimpah sehingga mengalahkan murkaNya kepada makhlukNya yang berbuat maksiat bahkan yang tidak beriman, tidak hanya hambaNya yang beriman saja yang mendapatkan kasihNya di dunia fana ini. Sifat ArRAHIIM ALLAH jauuuh lebih meruah di akhirat bagi hambaNya yang beriman dan bersifat abadi. ALLAHUMMA BARIKLII FILHAYATI WAFILMAUTI WAFI MA BA'DALMAUUT. RABBANA AATINA FIDDUNYA HASANAH WAFILAKHIRATI HASANAH WAQINAA 'ADABANNAR.

Rabu, September 17, 2008

Alhamdulillahirrabbil 'alamin

Selanjutnya marilah kita memuji ALLAH karena masih mendapat RAHMAH-Nya sehingga dipertemukan dan diberi kesempatan berinteraksi dengan makhlukNya yang lain yang penuh RAHMAH dan Maghfirah (Ramadlan) ini.

BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM

Bada'tu bismillaahi ArRahmaan ArRahiim


Kita selalu mengawali segala sesuatu dengan menyebut Asma ALLAH yang Maha RAHMAAN dan Maha RAHIIM mengingat betapa RAHMAAN dan RAHIIMnya ALLAH. ALLAH tidak hanya mengasihi hambaNya yang beriman tetapi juga yang tidak beriman juga segenap makhlukNya di dunia ini tanpa kita pinta. Selanjutnya kita memohon semoga kita juga disayangi ALLAH di akhirat kelak.